Snack's 1967

kategori kisah hikmah

**KE'ARIFAN AKHLAQ SYEIKH HASAN AL-BASHRI**


Imam Hasan Al Bashri
adalah seorang ulama tabi’in
terkemuka di kota Basrah,
Irak. Beliau dikenal sebagai
ulama yang berjiwa besar
dan mengamalkan apa yang
beliau ajarkan. Beliau juga
dekat dengan rakyat kecil
dan dicintai oleh rakyat kecil.
Imam Hasan Al Bashri
memiliki seorang tetangga
nasrani. Tetangganya ini
memiliki kamar kecil untuk
kencing di loteng di atas
rumahnya. Atap rumah
keduanya bersambung
menjadi satu. Air kencing
dari kamar kecil tetangganya
itu merembes dan menetes
ke dalam kamar Imam
Hasan Al Bashri. Namun
beliau sabar dan tidak
mempermasalahkan hal itu
sama sekali. Beliau
menyuruh istrinya
meletakkan wadah untuk
menadahi tetesan air kencing
itu agar tidak mengalir ke
mana-mana.
Selama dua puluh tahun hal
itu berlangsung dan Imam
Hasan Al Bashri tidak
membicarakan atau
memberitahukan hal itu
kepada tetangganya sama
sekali. Dia ingin benar-benar
mengamalkan sabda
Rasulullah SAW. “Siapa yang
beriman kepada Allah dan
hari akhir maka muliakanlah
tetangganya.”
Suatu hari Imam Hasan Al
Bashri sakit. Tetangganya
yang nasrani itu datang ke
rumahnya menjenguk. Ia
merasa aneh melihat ada air
menetes dari atas di dalam
kamar sang Imam. Ia melihat
dengan seksama tetesan air
yang terkumpul dalam
wadah. Ternyata air kencing.
Tetangganya itu langsung
mengerti bahwa air kencing
itu merembes dari kamar
kecilnya yang ia buat di atas
loteng rumahnya. Dan yang
membuatnya bertambah
heran kenapa Imam Hasan
Al Bashri tidak bilang
padanya.
“Imam, sejak kapan Engkau
bersabar atas tetesan air
kencing kami ini ?” tanya si
Tetangga.
Imam Hasan Al Bashri diam
tidak menjawab. Beliau tidak
mau membuat tetangganya
merasa tidak enak. Namun …
“Imam, katakanlah dengan
jujur sejak kapan Engkau
bersabar atas tetesan air
kencing kami ? Jika tidak kau
katakan maka kami akan
sangat tidak enak,” desak
tetangganya.
“Sejak dua puluh tahun yang
lalu,” jawab Imam Hasan Al
Bashri dengan suara parau.
“Kenapa kau tidak
memberitahuku ?”
“Nabi mengajarkan untuk
memuliakan tetangga, Beliau
bersabda, “Siapa yang
beriman kepada Allah dan
hari akhir maka muliakanlah
tetangganya !”
Seketika itu si Tetangga
langsung mengucapkan dua
kalimat syahadat. Ia dan
seluruh keluarganya masuk
Islam.
Kembali ke post
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
Balik maning ke Awwal
TOP RANK00:04Mozilla