(Kitab
"Syarhush Shudur bi Syarhil Mawta wal Qubur" halaman 268-271, karya
Imam Jalaluddin as-Suyuthi, cetakan "Darul Fikr", Beirut - Libanon).
Para ulama telah berbeda pendapat mengenai sampainya pahala bacaan
Al-Qur'an kepada orang yang sudah meninggal dunia. Jumhur ulama dan
ketiga Imam Madzhab berpendapat bahwa pahala bacaan Al-Qur'an sampai
kpada orang yang sudah meninggal. Namun, Imam Syafi'i berpendapat lain
karena bersandarkan pada firman Allah ta'ala yang berbunyi:
وَأَن لَّيْسَ لِلإِنسَانِ إِلاَّ مَا سَعَىٰ
"Dan bahwasanya seorang manusia itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakannya. (Q.S. An-Najm {53}: 39).
Para ulama yang menyatakan bahwa pahala bacaan Al-Qur'an tersebut
sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia menanggapi ayat tersebut
di atas dengan beberapa pandangan sebagai berikut:
1. Ayat tersebut sudah dinasakh (dihapus) oleh ayat yang berbunyi:
وَٱلَّذِينَ آمَنُواْ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ
أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَاهُمْ مِّنْ عَمَلِهِم
مِّن شَيْءٍ كُلُّ ٱمْرِىءٍ بِمَا كَسَبَ رَهَينٌ
"Dan
orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka
dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya."(Q.S. Ath-Thur {52}: 21).
2. Ayat tersebut dikhususkan bagi kaum Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Sdangkan bagi umat Nabi Muhammad akan memperoleh apa yang diusahakannya
dan yang diusahakan orang lain untuknya. Yang demikian ini menurut
pendapat Ikrimah.
3. Yang dimaksud dengan "Seorang manusia" di
sini adalah orang kafir. Sdangkan bagi orang mukmin adalah apa yang
diusahakan olh dirinya dan yangh diusahakan orang lain untuknya. Yang
demikian ini menurut pendapat Rabi' bin Anas.
4. Seseorang
tidak akan memproleh apapun selain yang diusahakannya melalui jalan yang
telah ditetapkan kecuali yang diperoleh dari jalan keutamaan.
Olehkarena itu, booleh jadi Allah akan menambahkan baginya pahala sesuai
dengan kehendak-Nya. Yang demikian ini menurut pendapat Al-Husain bin
Al-Fadhal.
5. Huruf lam (ل) pada kalimat "Lil insani" dalam
ayat tersebut bermakna " 'ala ". Tegasnya: "Laisa 'alal insani illa maa
sa'aa. "Pendapat ini didasarkan pada qiyas (analogi) pada do'a, sedekah,
puasa, haji, dan memerdekakan hamba sahaya yang dikemukakan sebelumnya.
Menurut pendapat ini, tidak ada perbedaan anatara pemindahan pahala
haji, sedekah, wakaf, dan do'a dengan bacaan Al-Qur'an. Pendapat ini
juga didasarkan pada hadits-hadits yang disebutkan sebelumnya. Meskipun
hadits-hadits tersebut dha'if, tetapi secara keseluruhan hadits-hadits
tersebut memiliki sumber. Selain itu, pendapat ini juga berlandaskan
pada alasan bahwa kaum muslimin dari masa ke masa masih terus berkumpul
untuk membacakan Al-Qur'an bagi orang-orang yang sudah meninggal dunia
di antara mereka. Yang demikian ini menurut ijma' (konsensus atau
kesepakatan) ulama. Semua itu disampaikan oleh Al-Hafizh Syamsuddin Ibnu
Abdul Wahid al-Maqdisi al-Hanbali.
Imam Al-Qurthubi berkata,
Syeikh 'Izzuddin bin 'Abdussalam telah mengeluarkan fatwa bahwa pahala
bacaan Al-Qur'an itu tidak sampai kepada orang yang sudah meninggal
dunia. Ketika beliau sudah wafat, sebagian sahabatnya bermimpi bertemu
dengannya. Mereka bertanya kepadanya. "Engkau telah mengatakan bahwa
pahala bacaan Al-Qur'an itu tidak sampai kepada orang yang sudah
meninggal, lalu bagaimana engkau melihat itu?"
Dia menjawab,
"Aku mengatakan hal itu ketika aku masih hidup di dunia, tetapi sekarang
aku telah meninggalnya. Aku telah melihat adanya kemurahan Allah dalam
hal itu, yaitu bahwa pahala bacaan Al-Qur'an tersebut sampai kepada
orang yang sudah meninggal dunia."
Adapun masalah bacaan
Al-Qur'an di kuburan, sahabat-sahabatkami dan yang lainnya telah
memastikan bahwa masalah itu disyari'atkan dalam agama Islam. Kemudian,
Imam Al-Za'farani berkata, "Aku pernah bertanya kepada Imam Asy-Syafi'i
mengenai masalah bacaan Al-Qur'an di kuburan. Jawab beliau, "Tidak
apa-apa."
Di dalam kitab "Syarah al-Muhadzdzab" Imam Nawawi
berkata, "Disunnahkan bagi orang yang berziarah kubur untuk membaca
ayat-ayat suci Al-Qur'an yang mudah baginya dan mendo'akan mereka
setelah membacanya. Hal itu sudah dinash oleh Imam Asy-Syafi'i."
Lebih lanjut beliau menambahkan pada tempat yang lain, "Jika mereka
mengkhatamkan Al-Qur'an di kuburan, maka yang demikian itu lebih utama
."
Sedangkan, Imam Ahmad bin Hanbal pertama kali menolak
pendapat tersebut, karena tidak ada atsar sahabat Nabi yang
mendasarinya. Tetapi, setelah mendapatkan dasarnya dari atsar sahabat
Nabi, beliau pun kembali menerimanya.
Imam Asy-Sya'bi Al-Khalal
berkata, "Jika salah seorang di antara kaum Anshar meninggal dunia,
mereka pulang dan pergi ke kuburannya untuk membacakan Al-Qur'an
untuknya."
Mengenai keutamaan surah Al-Ikhlas, Abu Muhammad
As-Samarqandi menceritakan hadits dari Ali sebagai hadits marfu'.
Disebutkan, "Tidaklah seseorang berjalan melewati kuburan lalu dia
membaca surah Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali, kemudian berniat
memberikan pahalanya untuk orang-orang yang sudah meninggal dunia,
melainkan pahalanya akan diberikan kepada beberapa orang yang sudah
meninggal dunia."
Abul Qasim Sa'ad bin Ali al-Zanjani
menceritakan hadits dari Abu Hurairah. Dikatakan bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Barangsiapa yang masuk ke pekuburan, lalu membaca surah
al-Fatihah, surah al-Ikhlas, dan surah at-Takatsur, kemudian berdo'a,
"Ya Allah, sesungguhnya aku berniat memberikan pahala atas apa yang aku
baca ini kepada penghuni kubur yang beriman, baik laki-laki maupun
perempuan, maka mereka akan menjadi pemohon syafa'at kepada Allah SWT
baginya."
Al-Qadhi Abu Bakar bin Abdul Baqi' al-anshari
menuturkan riwayat dari dari salmah bin 'Ubaid. Disebutkan bahwa Hammad
al-Makki berkata, "Pada suatu malam aku pernah pergi ke beberapa kuburan
di Mekkah. Kemudian, aku meletakkan kepalaku di atas sebuah kuburan
hingga aku tertidur. Setelah itu aku bermimpi melihat para penghuni
kukbur duduk melingkar. Lalu aku bertanya, "Apakah hari kiamat telah
tiba?" Jawab mereka, "Tidak, hanya saja ada seseorang dari saudara kami
yang membaca surah al-Ikhlas dan memberikan pahalanya kepada kami."
'Abdul Aziz menceritakan hadits dari Anas bin Malik r.a. Disebutkan
bahwa Rsulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang memasuki kuburan, lalu
ia membaca surat Yasin, maka Allah akan memberikan kepada mereka,
sedangkan dia akan memperoleh kebaikan sejumlah penghuni kubur yang ada
di sana."
Mengenai hadits, "Bacakanlah surah Yasin untuk
orang-orang yang sudah meninggal dunia." Imam al-Qurthubi berkata bahwa
bacaan surat Yasin ini pantas dibaca di sisi orang ketika akan meninggal
dunia, juga pantas dibaca di sisi kuburannya.
Mengenai
pendapat tersebut, aku berkata (maksudnya pengarang) bahwa pendapat yang
pertama merupakan pendapat ulama jumhur, sedangkan pendapat yang kedua
merupakan pendapat Ibnu 'Abdul Wahid al-Maqdisi.
Di dalam
kitab "Ihya 'Ulumuddin" karya Imam al-Ghazali dan kitab "Al-'Aqibat"
karya Imam 'Abdul Haq dari Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa:
"Apabila kalian memasuki pekuburan, maka bacakanlah surah Al-Fatihah,
surah Al-Falaq, surah An-Nas, dan surah Al-Ikhlas, kemudian hadiahkanlah
bacaan tersebut kepada para penghuni kubur". Maka sesungguhnya hal itu
bisa sampai kepada mereka."
Imam Al-Qurthubi mengatakan pula
bahwa pernah juga dikatakan bagi pembacanya akan mendapatkan pahala
bacaan Al-Qur'an itu, sedangkan orang yang sudah meninggal dunia akan
mendapatkan pahala bacaan karena mendengarkannya. Dengan demikian rahmat
Allah akan mengiringinya. Allah SWT berfirman:
وَإِذَا قُرِىءَ ٱلْقُرْآنُ فَٱسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, dengarkanlah baik-baik dan
perhatikanlah dengan tenang agar kalian mendapat rahmat. (Q.S. Al-A'raf
{7}: 204).
Selanjutnya Imam Al-Qurthubi mengatakan, "Tidaklah
jauh di dalam kemurahan Allah SWT mengiringinya pahala bacaan Al-Qur'an
dan memperdengarkannya secara bersamaan, serta sampainya pahala bacaan
Al-Qur'an tersebut yang dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal
dunia, meskipun orang itu tidak mendengar, seperti halnya sedekah dan
do'a."
Imam Al-Qurthubi mengatakan pula bahwa sebagian ulama
kita mengambil dalil atas manfaatnya bacaan Al-Qur'an bagi si mayit di
sisi kuburannya berdasarkan hadits Rasulullah saw mengenai pelepah kurma
yang dibelah dua oleh beliau dan ditancapkan pada dua kuburan seraya
bersabda, "Mudah-mudahan pelepah kurma ini akan meringankan penghuni
kedua kuburan tersebut selama ia belum mengering (masih basah) !"
Berkaitan dengan hadits tersebut, Imam Al-Khuthabi mengatakan, "Yang
demikian itu, menurut para ulama, karena segala sesuatu - selama masih
tetap hijau (belum mengering) dan masih utuh - bertasbih hingga ia
mengering, atau berubah warna hijaunya, atau potong dari batangnya."
Sedangkan ulama lainnya berkata, "Jika tasbih yang dilakukan kedua
pelepah kurma itu saja dapat meringankan penghuni kuburan, lantas
bagaimana dengan bacaan Al-Qur'an yang dilakukan oleh orang mukmin?"
Sementara itu Ibnu 'Asakir menuturkan riwayat melalui Hammad bin Salmah
dari Qatadah. Disebutkan bahwa Abu Barzah al-Aslami menceritakan bahwa
Rasulullah saw pernah brjalan melewati sebuah kuburan yang penghuninya
sedang disiksa. Kemudian, beliau mengambil pelepah kurma dan
menanamkannya pada kuburan tersebut seraya berucap, "Mudah-mudahan
pelepah kurma ini dapat meringankan siksaannya selama masih basah !"
Sedangkan, Abu Barzah sendiri berpesan, "Jika aku meninggal dunia nanti, letakkanlah di atas kuburanku dua pelepah kurma."
Ketika Abu Barzah meninggal di padang pasir yang terletak di antara
Karman dan Qawmis, orang-orang berkata, "Dia telah berpesan agar kami
meletakkan dua pelepah kurma di atas kuburannya. Padahal, di tempat ini
sama sekali tidak terdapat pelepah kurma. Ketika mereka sedang dalam
keadaan seperti itu, tiba-tiba datang serombongan orang yang menunggang
kendaraannya dengan membawa pelepah kurma. Kemudian, mereka segera
mengambil dua pelepah kurma darinya dan meletakkannya di atas
kuburannya."
Ibnu Sa'ad menuturkan riwayat Mawriq bahwa Buraidah berwasiat agar diletakkan di atas kuburannya dua pelepah kurma.
Dalam kitab "Tarikh Ibnu An-Najjar", terjemahan Katsir Ibnu Salim
al-Haiti, disebutkan bahwa dia berpesan agar kuburannya tidak diperbaiki
jika rusak. Dia sangat menekankan pesannya tersebut seraya berucap,
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla melihat para penghuni
kuburan-kuburanyang telah rusak, lalu Dia mengasihi mereka, sehingga aku
pun berharap termasuk salah satu dari mereka."
play casino <a href="https://onlinecasinogames.us.org/">bovada casino</a> gsn casino slots | https://onlinecasinogames.us.org/ - online casino gambling
tramadol hcl 50mg <a href="https://buytramadol100mg.us.org/">tramadol hcl 50mg</a> tramadol acetaminophen | https://buytramadol100mg.us.org/ - tramadol hcl 50mg
online casinos for us players <a href="https://onlinecasinousd.com/">best online casino</a> mgm online casino https://onlinecasinousd.com/ - real money casino
gsn casino slots <a href="https://onlinecasinoslots24.us.org/">casino real money</a> free online casino slots https://onlinecasinoslots24.us.org/ - online gambling casino
tropicana online casino nj <a href="https://onlinecasinomaniaa.com/">virgin casino online</a> gambling games https://onlinecasinomaniaa.com/ - doubledown casino
buy painkillers online overnight <a href="https://buytramadol.us.org/">tramadol hcl 50mg</a> ultram | https://buytramadol.us.org/ - tramadol 100mg
online casinos <a href="https://onlinecasinogamesnt.us.org/">casino real money</a> casino games https://onlinecasinogamesnt.us.org/ - mgm online casino
tramadol hydrochloride <a href="https://tramadolhcl.us.com/">tramadol hcl</a> tramadol generic | https://tramadolhcl.us.com/ - tramadol 50mg
free online casino slots <a href="https://online-casinoss.us.org/">online casino bonus</a> online casino https://online-casinoss.us.org/ - best online casino
bovada casino <a href="https://casinoslotsy.us.org/">slots for real money</a> casino games https://casinoslotsy.us.org/ - online gambling